kamu yang membuat
saya menunggu dengan tempo waktu lama.
Kita pernah bersama
dalam waktu yang kunjung lama, tapi nyatanya Tuhan belum merestui. Lalu, waktu
berhianat dan memisahkan aku dan kamu, kita berada pada posisi yang amat
menyakitkan. Hanya karena kita sudah terbiasa bersama. Aku menjadi sering merasa rindu, ingin lihat, ingin jumpa, ingin menyentuh dan ingin bicara. Namun
semua itu sirna seketika. Ada tebing besar yang menjadi pembatas diantara semua
ingin itu. dan mengoyakan keyakinan tentang kebenaran rindu yang dimaksud hati. Kenangankah? atau wujud nyata. kakiku tak pernah berani melangkah lebih jauh dari pintu rumah ini. sekalipun waktu
memberi ruang untuk melihat. tapi, hatiku
tak mampu menguasai dirinya. Hatiku dingin dan ingin itu menyelinap pergi tanpa aku sadar. Lalu waktulah yang layak
dipersalahkan, karena telah mengubah tema dari sebuah perjalanan waktu yaitu menjadi.
Perpisahan.
0 komentar