Intisari Online - Grid.ID |
Hallo Mbak Dee,
salam kenal saya Putri. saya
salah satu dari sekian banyak penggemar tulisan Mbak Dee. saya sangat senang
membaca semua tulisan tulisan Mbak Dee termasuk postingan postingan di website. dan saya sangat berterimakasih
karena setelah saya membaca postingan postingan mbak Dee tentang writing, saya
menjadi dapat pecerahan tentang apa yang saya rasakan selama menjalani proses
menulis.
setelah sekian lama saya merasa galau dan
bingung bagaimana menghadapi rasa bosan, malas dan rasa rasa yang tidak enak
ketika menulis, terlalu banyak ide untuk yang ingin ditulis, bingung mau nulis
yang mana duluan dan akhirnya berakhir dengan tidak menulisnya sama sekali.
pikiran berkecamuk dan akhirnya merasa tumpul, mencoba untuk membaca lebih
banyak, tetapi tidak memberikan pencerahan. Akhirnya , mencoba hal lain, mencari
pelarian dengan mencoba hal hal baru. Tapi itu bukanlah sebuah solusi, saya
justru tidak sedang berusaha mencari solusi atas permasalahan yg sedang saya
hadapi melainkan menambah masalah baru. hingga akhirnya saya kembali lagi untuk
menghadapi kebingungan itu dan mempelajarinya pelan pelan, perlahan lahan saya
mulai memahami bahwa ini adalah tentang proses. tetapi beberapa waktu kemudian saya
dibingungkan lagi oleh satu hal. tentang
sebuah genre tulisan.
saya mulai suka menulis sejak SMP, tetapi saat
itu saya hanya menulis sembarang (genre bebas). hingga saat semester 5 kuliah
saya semakin banyak membaca buku (khususnya novel) dan mulai berpikir tentang genre tulisan, saya
memulainya dg mengamati respon diri saya ketika membaca buku setiap genre, tapi
ternyata itu tidak berhasil, saya sangat labil dan tidak bisa meneguhkan
pendirian saya tenang genre. Ketika saya membaca buku tentang love, tak lama
setelahnya saya berpikir bahwa genre yg tepat untuk saya adalah romance, tetapi
ketika saya membaca buku dengan genre yang berbeda saya mulai goyah lagi dan
menyimpulkan saya tidak bisa menetukan genre tulisan karena belum menemukan
landasan dasarnya, hingga saat ini (semester 7). kira kira ada rekomendasi
tidak dari Mbak Dee, bagaiamana cara agar saya bisa menentukan genre tulisan yg
tepat dan saya bisa komit atas genre yg sudah saya putuskan itu, saya ingin
memiliki khas tulisan Mbak Dee. saya berharap keluh kesah saya ini mendapatkan
respon dari mbak Dee.
Terimakasih
10 November 2017
Kamu memang tidak membuatku terjebak
dalam semua biadabnya cinta. Tapi kata katamu telah akan membuatku rela terjerembab
dalam kejatuhan
Setelah komunikasi konyol
yang kita lakukan malam itu, melalui media sosial. Ada yang berbeda bukan,! dari
perasaanmu? Kau sangat jelas menunjukan perasaanmu terhadapku. Aku
pun membaca situasinya. Awalnya aku melakukan penolakan. Kau yang aku lihat
kala itu sangat menuntut perlakukan balik serupa dariku. aku tidak siap dan
merasa tidak nyaman.
Begitu ada kesempatan yang tepat, aku
mulai memberikan pemahaman tentang kondisiku. “Aku sedang tidak ingin terikat
pada hubungan yang hanya terikat oleh kata” sembari aku berkata.
Kau dengan cepat memahami situasiku. Pun sikapmu kentara. Aku merasa bersalah
sekaligus berterimakasih. Bersalah karena tidak bertanggung jawab setelah aku
memulai semuanya.
Sulit sekali menjelaskannya setelah itu,
aku dan kau layaknya sedang berjalan di atas benang yang sama. Sesaat kau
hendak terjatuh tanganmu refleks menemukan tanganku. Kita mengetahuinya apa
yang terjadi setelah itu. bersamaan itu,canggungku membabi buta, mukaku merah
bak udang di goreng matang. Andai kau tahu waktu itu, detak jantungku mendadak
berubah. Sangat cepat. Mataku meneyembunyikan asanya. Belingsatan hatiku.
Bertepuk tangan, merasa bahagia sendiri. Dan, mulai aku bingung.
Ini perasaanku terhadapmu,
Andai saja waktu tidak begitu kejam
padaku waktu lalu, mungkin keputusanku kala itu tidak akan menjadikanmu korban
saat ini. Aku minta maaf dari hati yang terdalam. Aku sangat menyukaimu, aku bahkan
tidak memahami oleh sebab apa aku begitu tertarik padamu. Kita telah saling
tahu satu sama lain bukan sebulan dua bulan. Namun bertahun tahun lamanya,
semua tabiatmu aku paham. Hanya saja, dirasa perasaanku saat ini belummlah
pantas.
Sekali lagi aku sangat menyukaimu,
tapi perasaanku ini sangatlah berlawanan dengan komitmen yang
telah lama aku pertahankan. Kali ini aku tidak bisa untuk egois, aku
tidak bisa bertindak apa yang hatiku inginkan. Aku ini bukanlah wanita
baik-baik, namun aku ingin sekali untuk menjadi diriku yang lebih baik dari
yang dulu. Ini sangat berat, namun selagi kesempatan masih terbuka lebar aku
ingin terus mencobanya. Kau dan aku adalah orang yang satu agama, agama islam.
Aku yakin bukan hanya aku tapi kau telah memantapkan diri pada keyakinan itu,
oleh karena itu kita terikat pada aturan yang ada di dalamnya. Kau sendiri
paham, alasanya. Selama kau mencoba untuk menjalani hubungan yang kau sendiri
menyebutnya pacaran, adakah yang berhasil?. Adakah yang berakhir dengan
bahagia?. Tidak ada. atau mungkin saja belum, tetapi selama ini, selain
kesenangan sesaat, apa lagi yang dapat diperoleh dalam
hubungan itu?. Nihil. Pun, setelah itu hanya sakit yang mendurja menghantui
setiap hari kita.
Aku sangat meghargai perasaan siapapun,
selama ini aku telah coba menjaga tutur kata dan sikapku agar setidaknya tidak
ada yang merasa tersinggung atau pun sakit hati oleh caraku. Termasuk ke
dirimu. Aku sangat menghargai apa-apa yang ingin kau berikan padaku. Tapi
kurasa, waktu tepat yang orang orang sebut itu, belumlah jatuh ke sisi kita. Kita
masih dalam masa proses. Oleh karena itu, aku ingin meminta diri
dari beban perasaan atas hubungan yang tidak bernama ini. Hanya karena kita
saling memahami perasaan, kita tidak memiliki sekat untuk saling menjaga sikap.
Aku ingin tetap menghargaimu selayaknya
dulu kau menjadi teman yang baik buatku. Ketakutanku kini semakin kurasa, kala
dimana aku di butakan oleh perasaanku terhadapmu, lalu menjadi orang yang
sangat kurang ajar terhadapmu. Entah itu mungkin akan menjadi luka bagi kita,
dan akhirnya kita hanya merasa canggung setelahnya. Tidak ada lagi teman, dan
tidak ada lagi kumpul bareng. Dan juga semua usahaku memperbaiki diri akan sia
sia pula..
Terimakasih,
Aku tahu kau akan memaklumiku.
Semoga kita termasuk orang-orang yang
beruntung, dan di waktu kelak. Akan ada kesempatan yang lebih indah dari hari
ini untuk sekedar berbagi cerita dan perasaan.
Film
ini diadaptasi dari novel yang ditulis oleh Nicola Yon, seorang penulis dari
Los Angeles, yang menceritakan tentang
sebuah penyakit yang dianggap langka. Namanya, SCID atau imunodefisiensi merupakan sistem kekebalan tubuh yang terlalu lemah, sehingga
orang orang yang terkena penyakit ini biasanya tinggal dalam isolasi yang
steril, karena sedikit saja terkena virus maka akan membahayakan hidup
penderita. Sederhananya begitu, tentang penyakit SCID.
Kesan
Sedangkan yang menarik dalam film
ini adalah penikmat lebih mudah memahami penjelasan lebih detail tentang
penyakit SCID, karena film ini merupakan sebuah ilustrasi dari detail tentang
penyakit SCID. Dan yang membuatnya lebih
menarik , suasana film menjadi lebih hidup karena menghadirkan perasaan di dalamnya.
Madeline (cewek) dan Olly (cowok) adalah pemeran utama menjalin romansa
percintaan yang dikait kaitkan dengan penyakit ini.
Madeline’s About
Madeline adalah orang yang
didiagnonis terkena penyakit SCID, sehingga selama 17 tahun ia hidup dalam rumah
yang terisolasi, tidak pernah berintraksi dengan dunia luar atau kebebasan, dia
tidak bisa berteman dengan bebas sebagaimana anak anak seusianya. Bahkan rumah
yang ia tinggali sangat terisolasi dari udara sekalipun. Rumah tersebut didesain
semenarik mungkin, agar ia bisa merasa seperti sedang di luar. Tak banyak orang
yang bisa berkunjung kerumah itu, selain satu orang temanya yang merupakan anak
dari perawat yang sudah merawatnya selama 15 tahun dan ibunya.
Madeline banyak menghabiskan
waktunya untuk membaca buku, dan di depan internet. Biasanya sehabis membaca
buku ia akan menulis ulang rewiew buku itu, kemudian akan mengaploadnya.
Sedangkan di internet merupakan dunia kedua baginya, sekolah online, teman
teman yang memiliki penyakit yang berbeda namun sama parahnya dengan ia, ia teemukan
disana. Ia menikmati hidupnya yang seperti itu, karena hanya itu yang ia tahu.
Madeline Video call sama teman temannya yang di dunia maya
First Know Madeline
Suatu hari, ada yang berbeda setelah
ia memiliki tetangga baru, rumahnya persis di samping rumahnya Madeline. Lelaki
yang bernama Olly itu pindah bersama keluarganya disitu. Pertama kali mereka bertemu, Madeline berdiri
di depan jendela kaca kamar rumahnya. Kemudian di pinggir jalan ada Olly yang
sembari juga melihat kearah kamar Madeline. Olly mungkin terlanjur penasaran
setelah saling melempar senyum dari kejauhan.
Pertama kali Madeline
dan Olly bertemu
Olli terlanjur penasaran dengan
gadis yang ia lihat, lalu ia mengunjungi rumah Madeline dan membawa Kue, Olly
mengatakan “ini tradisi kami dengan tetangga baru”sambil menyodorkan kue ke Ibu
madeline, namun Ibunya tidak menerima
Kue dan juga tidak menerima Olly sebagai tamu. Itu karena bersangkutan dengan
kondisi kesehatan Madeline.
Olly
semakin penasaran terhadap Madeline. Olly mengetahui jendela kamarnya
berhadapan dengan jendela kamar Madeline, ketika Olly melihat Madeline sedang
berdiri di depan jendela kamarnya, Olly menghampiri jendela kamarnya. Pada pertemuan
selenajutnya, Olly menuliskan nomor hapenya di kaca. Madeline menulisnya, dan itulah
awal komunikasi keduanya.
Olly
memuji kecantikan Madeline, ia
mengatakan ingin bertemu secara lansung. Akan tetapi Medeline menolak dan
menceritakan tentang penyakitnya kepada Olly. Olly mencoba mengerti. Suatu hari
Madeline meminta bantuan kepada perawatnya Carla untuk mengatur pertemuan
keduanya. Dan itu berhasil.
First Meet With Olly
Pertama
kali petemuan Madeline dan Olly dalam ruangan yang sama, keduanya terlihat grogi
dan canggung satu sama lain, sebelum pertemuan itu terjadi, Carla telah memperingati
Olly agar menjaga jarak dengan Madeline.
Pada
pertemuan selanjutnya, Madeline mengajak Olly datang lagi kerumahnya, dimana
pada saat itu Madeline sedang sendiri di rumahnya. Madeline lah yang mulai
mendekati posisi Olly. Olly terlihat khawatir kalau Madeline akan kenapa-napa. Keduanya
kehilangan control dan mulai berciuman.
Akhir yang Dimulai dengan Awal
Singkat
cerita, Madeline nekat kabur dari rumahnya, dan berlari menemui Olly. Olly yang
melihat Madeline seperti itu sangat khawatir, dan cepat cepat mengajak Madeline
pulang. Namun Madeline yang sedang kabur, menggunakan alasan ingin membuktikan
dirinya masih sakit atau tidak, untuk itu dia butuh pembuktian tersebut dengan
menjalani kehidupan di udara yang bebas. Olly mulai yakin, dan akhirnya mereka
pergi ke Hawai untuk berlibur. Puncak dari romansa kisah percintaan keduanya,
tinggal di kamar yang sama, menikmati pantai dan melakukan hal hal yang telah
lama Madeline ingin lakukan di Pantai. Dan ketika malam tiba keduanya tidur
diranjang yang sama.
Pertama
kali Madeline bermain di Pantai
Keesokan
harinya, ketika Madeline terbangun, ia sedang melihat dirinya di depan cermin.
Lama kelamaan ia terlihat gemetar dan memegang perutnya, lalu pingsan. Olly
sangat khawatir dan cepat cepat membawanya kerumah sakit. Ia mendapatkan tanganan
medis dari rumah sakit.
Sejak
pristiwa itu, Madeline memilih untuk mengakhiri hubunganya dengan Olly,
Madeline hanya tidak ingin membuat Ibunya khawatir akan tetapi Olly tidak bisa
menerima hubungan mereka berakhir begitu saja. Olly berasal dari keluarga yang
Broken home, ia, adek dan Ibunya akan segera pindah ke NYX. Olly berusaha
memberitahu Madeline, tapi semua akses komunikasinya di tolak oleh Madeline, Hubungan
keduanya berakhir.
Keesokan
harinya, Madeline mendapatkan telpon dari rumah sakit yang pernah merawatnya.
Ia memberitahukan tentang penyakit yang diderita Madeline, hasilnya mengatakan,
Madeline tidak terkena penyakit SCID. Untuk membuktikan itu, Madeline cepat
cepat mencari berkas laporan rekam medisnya, ia membongkar semua dokumen. Namun
ia tidak menemukan laporan yang menyatakan dirinya terkena penyakit SCID.
Ibunya yang menyakisakan sikap Madeline seperti itu kebingungan. Ibunya Madeline
yang selaku seorang dokter juga ternyata telah membohongi Madeline selama ini,
sebenarnya Madeline tidak pernah sakit. Dan berkas berkas itu tidak pernah ada.
Ibu
Madeline bingung
Singkat
cerita, setelah Madeline kesal dan kabur dari rumah dan pergi keruamh Carla, pada
hari berikutnya Madeline menemui Ibunya, Ibunya
menceritakan alasan sebenarnya mengapa ia mengurung Madeline selam 17 tahun.
Setelah kecelakaan mobil yang dialami oleh kakak dan ayahnya, Ibunya menjadi
trauma dan pada saat itu, Madeline juga pernah
sangat sakit dan membuatnya harus dirawat di UGD selama tiga hari. Dokter yang
merawatnya mendiagnosis Madeline terkena alergi, dokter itu memberikan catatan kepada Ibunya
tentang hal hal yang tidak boleh dilakukan oleh Madeline. Dari sanalah, Ibunya
berpikir untuk melakukan proteksi terhadap Madeline. Madeline mencoba memahami
situasinya, ia tahu bahwa Ibunya sangat takut kehilanganya dan sangat sangat
mencintai dirinya. Namun untuk menerima perlakuan Ibunya yang telah membohongi dirinya,
Madeline membutuhkan waktu.
Madeline
sangat kecewa ada Ibunya
Ending dari cerita ini adalah, Madeline menyusul Olly ke NYX dan mereka bertemu
untuk pertama kalinya di sebuah toko Buku. Olly mengatakan “ini pertama kalinya
aku bertemu dengan mu”. Dan Madeline tersenyum sesaat muka keduanya semakin
mendekat dan berciuman.
80.000 Hours merupakan sebuah website konsultan karier. Berdasarkan apa yang saya baca dari website tersebut, website ini bertujuan untuk membantu orang orang yang ingin berkarier dengan memiliki pengaruh yang besar terhadap karier yang dijalankanya. Sasarannya anak anak muda yang ingin berkarier dan memiliki dampak sosial. Menurut dari yang terlansir dari website ini adalah lebih dari sepertiga lulusan anak anak muda yang ingin berkarir, tetapi mereka bingung harus memulai darimana. Akibatnya, bakat mereka terbuang sia sia, entah karena mereka lebih memilih untuk berkarir di pekerjaan yang memiliki pengaruh kecil atau karena mereka lari dari apa yang mereka yakini sebelumnya. Oleh karena itu, situs ini hadir untuk membantu mereka yang ingin menyalurkan bakat mereka agar berguna bagi permasalahan permasalahan sosial yang mendesak.
Untuk dapat memecahkan masalah dalam memilih karier, dilakukan dengan penelitian dan bekerjasama dengan akademisi di Oxford, terkait bagaimana mencetak lulusan yang dapat membuat perbedaan yang besar dari karir yang mereka pilih. Website ini rekomendasi sekali untuk teman teman yang masih bingung ingin berkontribusi pada karir apa dan ia membuat kita merencanakan karir dengan sangat matang karena ada pertimbangan pertimbangan yang harus kita lakukan berdasarkan rekomendasi dari website ini.
Ada orang yang pernah berkata kepada saya, bahwa kita tidak akan bisa menggapai dua hal dalam bersamaan, pasti akan ada diantara keduanya yang akan kita relakan. oleh karena itu, agar tidak salah dalam menentukan pilihan alangkah baiknya kita membuat perencaaan matang melalui pertimbangan pertimbangan yang seharusnya.
Situs ini berdiri diinisiasi oleh dua orang laki laki yang mencoba untuk mencari karir yang cocok untuk mereka. Tetapi, mereka tidak menemukan karir yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan, dan saat itu juga mereka berpikir untuk membuat sebuah organisasi 80.000 Hours pada November 2011. Mereka berpikir bahwa melalui pekerjaan memberikan saran yang baik, mereka dapat memiliki dampak positif bagi banyak orang.
Website ini berbahasa Inggris, karena pemiliknya bukan orang Indonesia, jadi silahkan kalau yang ingin tau lebih isi tentang Website ini untuk menggunakan jasa Transalet Page.
See More (http://bit.ly/2yyVW3X)
(Photo Magang di BI 2016)
Persiapan
syarat tertulis
Berdasarkan
Infomasi yang saya terima dari beberapa orang yang pernah magang di Bank Indonesia,
syarat utama magang di Bank Indonesia (BI) adalah memiliki surat pengantar
magang dari kampus serta surat lamaran magang yang ditujukan untuk BI.
Hari Sabtu. Waktu itu, saya datang ke kampus bagian TU
(tata usaha) untuk membuat surat pengantar magang. Ternyata, bagian TU tidak
bisa mengeluarkan surat pengantar karena beberapa alasan. Tetapi, memang ada
lembaga khusus di kampus yang menangangi anak anak magang, namun menggunakan
biaya, saya agak keberatan untuk menggunakan jasa lembaga tersebut, dan
persyaratnya adalah menggunakan proposal tentang kegiatan yang akan dilakukan
selama magang di instansi terkait. Alternatif
lain yang bisa dimanfaatkan yakni menggunakan
surat keterangan aktif kuliah yang menyatakan bahwa saya mahasiswa aktif ingin
magang di BI dari TU. Kalau membandingkan jalur mana yang lebih menguntungkan
antara melalui TU dan lembaga yang tersedia, keduanya memiliki sisi keuntungan
tersendiri.
Persyaratan selanjutnya adalah membuat surat lamaran
magang. Surat lamaran magang, bikin sendiri aja, untuk contoh surat lamaran
magang bisa dilihat contohnya di internet atau hubungi saya lansung di Husriatunputri@gmail.com. Berhubung waktu
itu, saya berada di Jogja dan ingin magang di BI NTB. Maka saya menggunakan
jasa pos untuk mengirim lamarannya. Terlebih dahulu saya masuk ke website BI untuk
mencari alamat kantor BI NTB.
Setelah selesai mengirim, saya menunggu selama dua minggu
untuk mendapat kepastian diterima atau ditolak. Kebetulan waktu itu saya berada
diluar negeri tepatnya di Malaysia, Singapura dan Thailand dalam rangka kuliah
kunjungan lapangan. Sehingga tidak terlalu menjadi beban pikiran. Setelah
urusan diluar negeri selesai, saya kembali ke Indonesia. Tiga hari setelahnya,
saya dipanggil ke ruang dekan, saya menerima surat balasan lamaran magang saya bahwa
saya yang mengajukan magang di BI selama
dua bulan telah di ACC.
Cukup melegakan, waktu
itu…
Pengalaman
Magang di BI
Jam masuk kantor di BI pukul 7.40. Sebelum masuk keruangan semua staff berkumpul di gedung
serbaguna. Runtutan kegiatan yang dilakukan adalah pembukaan, saya akan
menamainya seuntai kalimat motivasi, ajakan atau cerita inspriratif yang
disampaikan oleh kariawan yang bertugas hari itu, selanjutnya pengumuman (kalau
ada) dan penutup. Oh ya, terkait seragam yang bisa di gunakan adalah hari senin,
selasa, anak anak magang menggunakan Jilbab hitam, kemeja putih, rok hitam dan
sepatu hitam dan kamis, jumat
menggunakan baju batik.
Hari pertama masuk sebagai anak magang, saya harus
memperkenalkan diri di depan semua staff, rasa nervous tetap ada. Namun sebisa mungkin saya berusaha membuatnya
tidak terlihat. Lalu, setelahnya ada sesi wawancara terkait tujuan magang dan
tentang BI dari mentor yang akan menjadi pembimbing selama menjadi anak magang
di BI.
Pada hari kedua, aku mulai menanyakan role
pekerjaan yang kira kira bisa saya kerjakan serta menunjang pengatahuan baik
yang berkaitan dengan jurusan ataupun diluar jurusan. Saya tidak mau
menyianyiakan kesempatan selama berada disana, apa yang bisa dan mampu saya
pelajari saya lakukan.
Talk about my job at BI,.
Ada banyak sekali pilihan bidang yang tersedia di BI. Kala itu saya ditempatkan dibeberapa bidang saja, terkait
dengan usia semester masih terbilang muda (Semester IV) dan juga jurusan kuliah
(Ilmu Ekonomi). Saya ditempatkan di bidang yang bergerak di bidang UMKM dan
bidang analisis tentang inflasi.
Selama
dua bulan magang di BI, tidak semua yang ada di dalam kantor itu berhubungan
dengan akademis, ada hal hal yang diluar akademis juga merupakan bagian penting
ketika kita dalam suatu instansi. Saya tidak bisa hanya mengerjakan atau
mengambil job yang hanya berkaitan
dengan jurusan, tetapi selama ia memberikan manfaat dan membantu saya
melakukanya karena sejatinya selain ingin capai tujuan yang juga ingin
memberikan kontribusi selama disana.
Selama magang,
jelas saya juga mulai akrab dengan beberapa orang yang ada di BI NTB dan itu
membuat saya menjadi semakin semangat untuk belajar, satu demi satu orang orang
yang disana mulai saya kenal dengan baik. Mereka memberikan informasi, tentunya
berguna bagi diri saya. Pengalaman paling menarik juga yang tidak bisa saya lupakan
selama disana adalah ketika saya melakukan penelitian saya dengan menggunakan
data primer dan terjun lapangan. Penelitian yang saya lakukan tersebut sebagai
bahan laporan magang. Kala itu judul penelitian saya berkaitan dengan pasar,
sehingga data itu harus saya dapatkan dengan menggunakan kuesioner di beberapa pasar di Mataram.
Saya merasa sangat kesulitan, karena saya harus mempelajari
metode penelitian yang cocok untuk kasus
yang saya ambil secara otodidak, karena di kampus sendiri belum mendapatkan mata kuliah
tersebut. juga berkat bantuan para mentor akhirnya saya dapat menyelesaikanya.
Hal
lain yang sangat berkesan bagi saya adalah, ketika mendapatkan penghargaan
(semacem hadiah) dari untaian kalimat, biasanya setiap minggu akan di undi penyapai
untaian kalimat terbaik lalu pemenangnya akan mendapatkan hadiah. hari itu saya berbicara tentang kedisiplinan
waktu di negara Jepang. Saya masih mengingatnya salah satu petingginya
mengatakan bahwa mereka terapresiasi oleh cerita yang saya sampaikan.
Terimakasih
atas semua pengalamanya kepada orang orang yang berperan penting selama jalanya
magang saya ini dan juga pembimbing saya selama saya disana serta orang orang
disekitar juga yang selalu memberikan dukungan.
Liburan Kuliah Tongkrongin Kantor Media
- Agustus 10, 2017
- By Husriatun Putri
- 0 Comments
Liburan
Kuliah Tongkrongin Kantor Media
Beberapa waktu Liburan
kuliah lalu, aku mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah media walaupun
sebagai anak magang dari pimpinan redaksi (cabang) media. Media berbasis online. Selama disana saya mendapatkan ilmu
pengatahuan yang tak terbilang manfaatnya. Bagi saya pribadi. Magang di media
membuat yang paham akan satu hal, bahwa setiap permasalahan muncul tidak selalu
membawa mudharat.
Lihat saja, sudah
banyak orang mengatakan betapa lucunya negeri ini. Mulai dari permasalahan
ekonomi yang pasang surut, yang berdampak pada kesejahtraan hidup masyarakat, kriminal
muncul dimana-mana, penjarahan harta benda, hingga tipu-menipu. Belum dengan
permasalahan kegaduhan politik negeri, pemimpin yang sibuk merebut dan mempertahankan
kekuasaan mencari sensasi untuk mendapat perhatian publik. Orang-orang sibuk
menjadikan diri juri dalam kehidupan orang lain. disinilah, media mengambil
peran sebagai intermediasi informasi.
Semua media
berlomba-lomba mengejar jam tayang untuk menjadikan brand media berada di urutan ke-1 memuat semua berita yang bisa
dimuat, tentu tidak cukup hanya sampai mengejar jam tayang. tidak semua berita
yang dimuat akan dibaca semua oleh masyarakat. Lalu bagaimana cara menarik
minat pembaca? tentu saja harus menyajikan berita yang menarik. Tidak ada media
yang bersifat subjektif, berita ditulis berdasarkan sudut pandang seorang
jurnalis. Satu informasi yang saya terima waktu itu adalah bahwa menyajikan
informasi dengan berpihak kepada yang ramai, tentu hal ini berkaitan dengan
pasar. Semakin banyak viewer dari
suatu berita tersebut maka semakin tinggi bayaranya.
Berbicara tentang
media, tentu berbicara tentang perusahaan. Semakin popularitas media tinggi
semakin banyak yang melihat media tersebut, karena orang-orang akan berbicara
mengenai tingkat kreadibilitas. Anggap saja berkembangnya suatu perusahaan
tidak cukup hanyak dengan mengandalkan popularitas, tetapi juga membutuhkan
sokongan dana untuk mengembangkan fasilitas pendukung. Investor biasanya akan
lebih tertarik untuk menanamkan modal di media yang disebutkan diatas, tak
jarang pula para investor yang sudah terlibat di dalam media juga ikut
mengambil peran dalam hal keredaksian. Pemilik modal yang berkuasa, dan
jurnalis hanya boneka yang menjalankan perintah.
Apabila, hal ini terus
berlanjut, sebentar lagi media bukanlah lagi menjadi intermediari informasi,
melainkan sebagai agen propaganda masyarakat. sudut pandang seorang jurnalis
akan membentuk berita sudut pandang dari pembacanya, seketika informasi diputar
balikan faktanya maka masyarkatlah yang akan menjadi korban. Berbagai asumsi
akan memunculkan pro dan kontra, kegaduhan terjadi dimana-mana karena permainan
informasi media.ditambah dengan berita berita hoaks, dimana ketika judul berita
tidak sesuai dengan konten berita. Persaingan adalah hal wajar dalam sebuah
usaha, tetapi bersaing dengan tidak sehat hanya akan menimbulkan ironi dan
perpecahan.
Diantara
semua Ibu di dunia ini, pernahkah teman teman sekalian mendengarkan secara
lansung atau membaca dari buku buku cerita tentang ibu kandung yang
menginginkan hal buruk terjadi pada anaknya. Aku selama 21 tahun menyelami kehidupan,
dan selama itu aku hidup dengan asuhan dari Ibuku. Aku mencintai Ibuku, tidak
akan aku deskripsikan secara detail bagaimana aku mencintainya. Karena aku
mencintai seluruh yang ada pada dirinya. Begitulah aku mencintai Ibu. Kurasa
penjelasan itu cukup untuk membuatmu mengerti.
Hidupku di desa disuatu Pulau, terbilang jauh dari
perkotaan, dapat aku hitung berapa kali kami mengunjungi kota dalam setahun.
Paling hanya untuk membeli keperluan besar yang tidak terjual di kota
kabupaten. Orang orang di desaku ini, hanya sedikit yang dapat menikmati
pendidikan sampai tingkat universitas. Kebanyakan dari mereka hanya lulusan SMA
dan setara lalu setelahnya pilihanlah yang menentukan pola hidup mereka. biaya
menjadi alasan utama, lainya minat mereka terhadap dunia pendidikan memang
kurang. Salah seorang temanku di kampung pernah bilang untuk apa sekolah walau
pada akhirnya kita hanya akan menjadi tukang cangkul, walau akhirnya kita hanya
akan pergi kesawah untuk mencari rumput untuk hewan piaraan kita.
Pergaulan, ada banyak jenis macam pergaulan di lingkungan
ini, ada gerombolan cowok playboy dan
cewek playgirl, kelompok orang orang
kalem yang pekerjaanya hanya pagi datang kesekolah dan malam pergi ke TPQ. Ada
juga yang kerjaanya hanya duduk duduk nongkrong lalu berkumpul hanya untuk
berdiskusi tentang kisah percintaan mereka. ada yang hubunganya terancam bubar,
tidak direstui, ada yang diselingkuhi ada juga yang sudah tidak dicintai lagi. Banyak
juga anak anak yang seusiaku dan
dibawahku sudah berstatus menikah, janda dan duda. alasanya, karena tidak ada
kegiatan positif yang mengisi keseharian mereka selain sekolah, wajar saja
kalau mereka doyan berpacaran lalu menikah di usia mentah. Anak anak muda yang
diharapkan sebagai penggerak program yang bermanfaat untuk anak anak remaja sibuk dengan hidup mereka masing masing. Ada
yang pergi menjadi TKI, menikah dan sibuk mengurusi rumah tangga ada juga yang
sekolah sampai tingkat Universitas tetapi mereka dalam perantauan. Hanya pulang
ketika ada libur panjang.
Ayahku hanya lulusan SMA sedangkan Ibuku hanya lulusan
SMP, wajar keduanya khawatir akan masa
depan anaknya jika terlalu sering main dengan gerombolan gerombolan itu, nasib
perekomian keluargaku rata rata sama dengan orang orang yang tinggal di desa. Namun
berkat kegigihan ayahku untuk bekerja mengumpulkan biaya untuk menyekolahkanku
sampai ketingkat universitas di luar kota dan Ibuku yang banting tulang untuk
biaya hidup kami. Aku bisa merasakan dunia pendidikan tinggi ini.
Selama aku duduk disini, di pendidikan tinggi ini. aku
berusaha akan banyak hal salah satunya adalah bagaimana agar aku bisa membuat
hidupku berbeda dengan mereka yang hanya bersekolah sampai tahap SMA. Baik cara
pandang terhadap kehidupan dan materi, demikian Ibuku terus menyemangetiku
dengan menyuruhku rajin rajin belajar. sedangkan ayahku orang yang sangat bijak
sering memberikan petuah kehidupan. Ayahku seorang pekerja keras dan ibuku
seorang penggiat. ada yang pernah
mengatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak dapat membutuhkan kepintaran tetapi ditempuh
melalui kerja keras dan tekun.
Semakin lama, aku aku mulai bisa berdiri sendiri, Ibuku
mulai memiliki mimpi mimpi tentang bagaimana masa depan yang harus aku tempuh
kelak, aku harus begini aku harus begitu. Aku tidak boleh begini dan begitu,
sebagai anak aku memahami akan sikap Ibuku yang seperti itu. kuandalkan
kebijakan untuk menghadapi ibuku, setiap ia menelponku selalu ia berbicara
tentang aku harus begini dan begitu. Sesekali aku mengatakan apa yang aku
inginkan kepada Ibuku bagaimana aku ingin menjalani kehidupan. Namun tanggapan
Ibuku Seperti kentut numpang lewat.
Ibuku tidak pernah melarang kegiatanku selama itu positif
dan bermanfaat, namun yang membuatku sering merasa iba ketika ibu sering
bertanya dengan polosnya tentang mimpi mimpi yang ia tanamkan padaku. Lalu
seawaktu waktu menanyainya. Sedangkan yang Ibuku inginkan bukanlah menjadi
jalan yang ingin aku lalui. Dulu, memang aku memiliki mimpi yang demikian ibuku
inginkan namun, setelah aku melalui proses kehidupan di dunia pendidikan ini
waktu membentuku sesuai dengan jati diri yang kutemukan. Sesekali aku
menyuarakan rasa protesku kepadanya. Yang terjadi justru adu pendapat yang
berkahir dengan perang dingin. Kemudian tinggalah rasa bersalah yang menggunung.
Aku yang salah.
Sesekali sebut saja aku mengguri Ibuku, dengan berdalih
menggunakan statusku sebagai mahasiswa, kudeskripsikan mimpi mimpiku, bukan
mimpi Ibuku. Aku memberikanya logika yang lebih mudah untuk diterima, namun
bentuk kekhawatiran seorang Ibu kepada anaknya, entengnya mengatakan “yang kamu
lakukan saat ini itu tidak memiliki masa depan yang jelas”. Andai kata Ibuku
menyiapkan rencana A untuk menghadapi masa depan lalu aku memiliki rencana B.
maka rencana A adalah pilihan mutlak yang harus aku tempuh.
Pikirku, dari apa yang ibuku lakukan saat ini adalah, ia
hanya ingin mewujudkan mimpi yang tertunda melalui putri kecilnya dengan
harapan masa depan yang ia maksud akan datang menemuiku.
Setelah kemajuan teknologi dan intelektual, berbagai
kreativitas muncul dan menghiasi anak anak muda zaman sekarang. Salah satunya
fashion, indonesia kini telah menjadi kiblat gaya berbusana khususnya busana
muslimah di mata asia tenggara. Banyaknya disain disain kreatif yang
memunculkan model model baru dalam berbusana, berbagai steyle dalam berbusana membuat para muslimah tampak lebih anggun
dalam menggunakan busana yang menutup aurat.
Hal
ini berdampak positif di kalangan muslimah, karena semakin banyak perempuan
indonesia yang hijrah. Pada awalnya mereka tidak berhijab kini berkat eloknya steyle
berbusana menggunakan hijab menarik
mereka untuk menggunakan hijab. Trend
berbusaha Ini merupakan alternatif dakwah untuk mengajak kaum muslimah menutup aurat.
Menutup
aurat bukanlah perintah rasullah saw yang akhirnya akan melahirkan hukum sunnah
melainkan perintah lansung dari Allah SWT sehingga wajiblah hukumnya. Allah berfirman
dalam surat al ahzab ayat 59 tentang kewajiban seorang wanita atau muslimah
untuk menutup aurat. Oleh karenanya menutup aurat wajib hukumnya bagi setiap
muslimah.
Di
Indonesia, islam menjadi agama mayoritas penduduknya. Sehingga wajar saja
indonesia menjadi kiblat fashion di Asia Tenggara saat ini. berbagai model
berbusana telah menampakan keanggunan dan kecantikan bagi kaum muslimah di
indonesia. Akan tetapi di beberapa tempat di Indonesia banyak yang masih salah menaruh persepsi tentang berhijab.
Sebagai
contoh, masyarakat Masyarakat di desa,
mereka mengatakan bahwa hijab itu bagian dari fashion atau kelengkapan dari
berbusana. Sehingga budaya masyarakat banyak yang menggunakan hijab saat akan
berpergian keluar rumah yang ukuran jarak jauh. Akan tetapi ketika ia berada di
rumah, ia tidak lagi menggunakan hijab. meskipun di depan laki laki yang bukan mahromnya, bagi mereka itu bukan
masalah. Persepsi masyarakat tentang
berhijab yang salah bahwa berhijab itu hanya bagian dari fashion,
sehingga mereka hanya menggunakan hijab saat saat tertentu.
Beberapa
waktu yang lalu, di desa tempat saya tinggal, di Lombok Tengah. Saya mengikuti
sebuah kajian jamaah muslimah. Rata rata usianya sudah 25 tahun ke atas, dan ada
beberapa ikhwan yang memimpin dan sebagai pendamping pengajian.
Agenda
ini telah berjalan sejak lama, kegiatanya berlansung setiap ahad malam senin.
Kegiatanya berupa membaca surat yasin bersama, dilanjutkan dengan penyampaian kultum oleh
ikhwan, lalu akan di tutup dengan do’’a sekaligus pengumuman pengumuman (Apa
bila ada).
Pak haji yang biasa menyampaikan dakwah di
dusun juga menghadiri acara tersebut. kebetulan malam ini beliau menyampaikan
kultum tentang kewajiban menutup aurat bagi kaum muslimah. Inti yang masih
tercatat dalam memori saya tentang kajian malam itu adalah rasullah Saw saja
memperjuangkan agama islam sampai puluhan tahun dengan pertumpahan darah, lalu
mengapa kita sebagai muslimah yang sudah merdeka hanya untuk mengenakan hijab
untuk menutup aurat saja sangatlah sulit.
Setelahnya,
saya mendengar celetukan dari beberapa Ibu Ibu yang duduk di samping saya, menjawab
dengan nada guyon. “gerah pak uztad kalau menggunakan hijab terus terusan ”disambut
lagi dari beberapa ibu yang lainya mengeluh dengan permasalahan yang sama.
Ini menjadi fenomena penting, karena agama islam yang
mereka bawa adalah agama sejak lahir. Hidup mati mereka di agama islam. Mereka
menjalankan rukun islam dan mereka sangat mencintai agama islam, mereka tekun
dalam mempelajari agam islam akan tetapi mereka tidak pandai menerapkanya dalam
kehidupan mereke.
Kebiasaan lain yang saya temukan di masyarakat desa juga
adalah, ketika mereka menggunakan hijab hanya di depan orang orang tertentu
seperti uztad, tuan guru (orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan agama). Miris
bukan?
Lalu diantara fen0mena
yang tersaji, apa yang salah? Keiamnan yang kurang? Atau dakwah yang perlu di
pertajam?.
Kata kataku redam oleh rasa, semua yang inginku katakan
hanya tertahan pada rasa. Rasa cemburu yang tak mampu ku utarakan, menjadikanku
kaku untuk berkata kata. Untuk itu semua kata yang ingin aku sampaikan hari ini
akan kuceritakan lewat bait bait kata. Agar kelak, syukur syukur esok terbaca
olehmu. Satu satunya tujuanku hanya sekedar ingin memecahkan kesalahpahaman
akan ketidakhadiranku dan menjelaskan beribu tanya yang muncul dikepalaku
perihal mengapa bukan aku yang menemanimu meniup lilin disaat hari ulang
tahunmu hari itu.
Malam
itu, gelisah bukan main kurasakan. Aku sedang menyelesaikan tugas dari kuliah
yang sedang diburu tanggal dateline.
Sementara waktu menunjukan 23.45 wib aku cemas. Hendak memberikan ucapan atau
kejutan. aku larut dalam tugas tugasku. Namun, sesekali ingatanku menyelinap
pada jarum jam yang sedang menuju pukul 00.00 wib. aku ingin menjadi orang
pertama yang memberikan ucapakan kepadamu. Imbuhku.
Tepat
pukul 00.00 kecemasanku semakin menjadi. Lalu, atas rasa yang membubu
bingungkan ini, aku stalking salah satu
akun media sosialmu. Yang kulihat membuatku semakin tak mampu untuk mengucapkan
kata. Pun menggurkan niat atas rencana kejutan yang telah kukemas. Foto yang
kau posting, membuatku menertawakan
diri, apa yang aku lakukan?. Rencana kejutan, ucapan, kue ulang tahun. Dalam
sekejap aku melupakan dan tak berniat untuk melakukan apapun.
Kau
tahu? Ekspresi apa yang kulepaskan setelah melihatnya, aku tersenyum lega.
Setidaknya ada orang lain yang lebih perduli terhadapmu, bahkan itu diluar terkaan.
Aneh saja tiba tiba ada perempuan yang memberikan kejutan pukul tengah malam ini,
mungkin aku hanya tidak mengenalmu dengan baik, sehingga bisa saja waktu
menyelinap mencuri kesempatan untuk membuatmu berpaling kepada mereka yang
memilih untuk datang kepadamu. selama ini yang aku tahu hanya ada aku. Sekarang,
apalagi yang bisa kulakukan selain mendukungmu, juga akan lebih bahagia rasanya
kalau kau menikmati persembahan itu. kulihat ekspresi bahagia wanita itu ketika
menyodorkan kue dengan lilin berdiri diatasnya kehadapanmu. Dan kau menyambutnya
dengan ekspresi yang sama bahagia.
Hanya, dihari ulang tahunmu yang kesekian aku
ingin mengatakan beberapa patah kata yang telah kurangkai menjadi kesatuan
kalimat,, kira kira bunyinya seperti ini
Doa
terbaik ku untukmu, berterimakasihlah kepada kedua orangtua yang telah membesarkan
anaknya sehingga tumbuh dengan demikian baiknya, dan apa yang sedang kau
usahakan untuk diraihmu dengan segera, segala harapan yang kamu tanamkan akan
ku aminkan agar cepat sampai kehadapanmu. Dan atas segala rasa yang belum jelas
terlihat ini semoga kelak akan menjadi lebih jelas. Semoga kamu memikirkan aku
bagimana aku memikirkan tentangmu, dan semoga hanya aku satu satunya orang yang
memirkirkanmu sampai sekeras kepala ini
Untuk lebih menyederhanakan semuanya, dan membuatnya
tidak kentara antara perasaan sebelah rasa dengan teman biasa ku berikan ucapan
ala kadarnya. Semoga kau mengerti.
Kini aku mengerti,
mengapa perkara mencintai tidaklah semudah lantunan kata dari Mario Teguh tidak
pula sesulit menyusun skripsi dengan refrensi tiga puluh jurnal. Maksudku,
ketika kita membuat sebuah pernyataan telah mencintai seseorang, bukanlah tanpa alasan yang kuat. Keberanianya untuk
mengakui telah mencintai. Kemudian merasa bahagia, hidup bersamanya. Semua itu dampak
dari adanya kecocokan karakter antara insan yang satu dengan yang lain. Jika ada
yang mengatakan bahwa ia tidak bahagia bersama orang telah dicintainya. maka karakter
keduanyalah yang perlu dipertanyakan. Rata rata kebanyakan putus cinta atau berpisah
dengan alasan tidak ada lagi kecocokan antara kedua belah pihak.
***
Suatu hari aku pernah
bertemu dan berkenalan dengan seorang perempuan. Kami hanya bertemu hari itu. Namun,
Adanya kesamaan, baik diriku dengannya, memunculkan pembicaraan yang mengalir. Tak
perlu mengulur waktu dan menghabiskan berminggu minggu untuk saling mengenal
dengan baik. Kami tenggelam dalam perkcapan yang tak berarah. Sampai pada obrolan tentang asrama.
Ia bercerita tentang dirinya yang tak pernah berkencan dengan cowok manapun
sampai ia berusia 20 tahun. Tetapi, pada saat bersamaan ia telah menyukai
seorang teman. Bukan teman dekat, bukan sahabat, bukan pula teman sekolah (SMA).
Ia hanya seorang tetangga.
Cerita
menyukai ini berawal dari, dia menjadi teman
SMP ku. Pada saat ia adalah teman sekelasku, aku melihat ia adalah sosok yang
berbeda dari kebanyakan teman teman cowok lainya. diri ini merasa nyaman melihat
sikap yang ada pada dirinya. Sejak itu, ia menjadi perhatianku. Aku seolah
menjadi penggemar gelapnya. mencari tahu Segala tentangnya. Dari satu teman
keteman yang lain, dengan melihat riwayat teman teman yang pernah dekat
denganya. Semakin melangkah kedalam mengenal sosoknya dari cerita membuat aku
semakin tergila gila olehnya.
Suatu hari, seketika
pulang dari sekolah ia menemukanku berjalan kaki, diwaktu yang sama ia sedang
mengayuh sepeda. Ia berhenti untuk menyapa dan memberi tebengan. Barang kali
aku telah begitu dibuai oleh asrama, aku bahagia bukan main, kurasakan degup
kencang dalam dada ini, kian hatiku membuncah senyumku tak bersebab. Pada hari
berikutnya aku mencari cari cara agar bisa mengulang hari kemarin. Dengan upayaku
aku berhasil, berangkat sekolah bersamanya.
Dari jarak terdekat aku
mencoba menemukan sisi lain dari dirinya. Ia, dia seorang seperti yang ada
dalam harapanku. Untuk beberapa hari kami memiliki hubungan yang dekat sebagai
seorang teman. Namun pada hari berikutnya, aku menemukan fakta lain. Fakta bahwa
ia berkencan dengan wanita lain. Aku mengakui itu sebagai kesalahanku karena ketidakmampuanku
bertindak. Sementara perasaanku membumbung tinggi, aku cukup memahi situasi
kala itu.
Enam tahun bukanlah
waktu yang singkat untuk menjaga sebuah perasaan rasa suka. Hubunganku
dengannya semakin berjarak, aku melanjutkan sekolah ke luar kota. Sementara dia
tetap sekolah di kota tempat tinggalku. Jarak telah menciptakan masalah
baru, hatiku menuntut, ingin lihat dan
ingin dengar tentangnya. tak terbilang rinduku sudah melampaui batas rasa, yang
bisa aku lakukan hanyalah stalking
pada wall facebooknya. Kadang merasa
jengkel melihat isi komentar dengan ceweknya yang terkesan romantis walau sudah
terlampau lama. Kuharap hatiku tabah menerima resiko menjadi stalker.
Hatiku menggila
sendiri, aku tidak lagi kuat menahan diri. Rinduku bagaikan udara yang
berkumpul di dalam balon udara. Semakin banyak udara yang masuk, gelembungnya
kian membesar. Satu satunya cara agar rindu ini tidak terlalu menghantam adalah
mencoba untuk mengirimi message
melalui chat pribadi di facebooknya.
Dengan
segala keberanian rasa dan dukungan
rindu, aku melakukanya…
Aku mulai menghubunginya, ia memberikan respon
yang cepat dan enak dibaca. Sebagai pemula, aku bertanya kabarnya, kuliahnya,
lalu aku masuk pada satu pembahasan yang lebih spesifik mengenai asmaranya,
sambil di belakang pesanya aku selalu melampirkan emoji ketawa. Lalu aku
bertanya, gadis yang sedang dikencaninya. Katanya, ia tengah sendiri. aku harap
itu sebuah peluang yang kebetulan yang disediakan untukku.
Lama kami tenggelam
dalam obrolan jenaka. Ku harap hari itu, bukan hanya aku yang senyum senyum
sendiri membaca setiap balasan percakapan itu. Aku mulai merajuk, dengan
kalimat sindiran tentang perasaan padanya. Kurasa dia terkaget kaget membaca
isi pesan yang kutulis untuknya. Kulihat dari respon baliknya. Hingga sampai
pada puncak kesempatan aku benar benar mengatakan isi hatiku.
Aku
mengatakan perasaanku padanya, “selama enam tahun lebih aku telah menyukaimu” Kata
kata itu keluar begitu saja.
“That is very wonderful heart, keeping it until six years” dia
menulis itu untukku. “setelah ini apa?”
ia menuntut. Aku hanya menjawab kalimat “Hehe” selain kehabisan kata, berharap
itu hanya bersambung, dan pada hari esok kita akan sama sama bertukar jawaban
atas pertanyaan itu.
Tidak ada sepatah kata
jadian, atau kalimat pentunjuk bahwa kami telah resmi sebagai sepasang kekasih.
Kami mulai menjalaninya, membiarkan aliran waktu membawa kami pada situasi yang
konstan. Kami bersikap layak sepasang
kekasih pada umunya saling memberi kabar melalui media sosial, bertukar perhatian,
saling mengingatkan yang perlu dingatkan. Namun, Aku merasa aneh, aku tidak bahagia
dengan yang kujalani. Kita masih saling menghubungi seperti biasa. Tetapi, aku terkontrol
perasaanku dan hanya membalas ala kadarnya. Hari demi hari perasaanku mengendap
pudar. Kurasa ia juga mengetahuinya dari caraku merespon dirinya.
Dirinya yang aku
ketahui didalam cerita, tak seperti nyata yang ada pada dirinya. Selama ini aku
telah jatuh cinta pada karakternya yang semu. Kurasa enam tahun yang lalu, ia
memang memiliki karakter persis dengan cerita yang kudengar tentang dirinya. Namun
percayalah semakin bertambah usia seseorang akan memunculkan perubahan karakter
pada pribadinya. Dan aku tidak sadar hal itu.
Dia yang saat ini
bersamaku bukanlah dia enam tahun yang
lalu. Sayang seribu sayang, perasaanku telah terhempas. Senangpun tidak ketika
menerima massage darinya. Apa lagi
setiap ia harus menghubungi nomor hapeku. Aku risih. kurasakan seperti orang
asing yang sedang menghibur diri. Ia berbicara dan tertawa sendiri dengan apa
yang ia bicarakan.
Sejak saat itu, aku
semakin jarang meladeni komunikasinya, tak perduli dengan rasanya yang jengkel,
marah bahkan mengiba mengaku rindu. hingga ia bosen sendiri, lalu berhenti dan hilang. Sedangkan
perasaanku yang enam tahun lamanya terhempas dalam waktu hanya enam hari.
***
Orang mempercayai cinta
berkuasa diatas segalanya, sehingga cinta tak mengenal batas apapun antara
kedua orang yang saling mencinta. namun ingatlah cinta adalah anugrah dari
tuhan. Cinta bukanlah alat yang bisa
digunakan untuk saling memperbudak dan menjatuhkan. Ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan kala akan mengenal cinta. jangan asal kalau tidak mau terjebak.
Cinta ibarat perjudian.
Setelah memutuskan untuk mengenal cinta sejak itu nasib kita mulai diundi, akan banyak hal yang kita relakan mendapatkanya.
Hanya nasib yang memutuskan pada pihak rugi atau untungkah kita. Untuk itu hati
hati mengenal hati karena berani bermain
hati berarti berani bermain cinta~~