Pertemuan itu, sudah batal.

Bukan ini yang sebenarnya yang kuinginkan, merencanakan pertemuan lalu membatalkan sepihak.
dewasa katamu,
kata itu terlintas begitu saja setelah banyak waktu yang kuhabiskan untuk berfikir.
Kita sedang tak saling bicara, namun ada tradisional komunikasi yang membuat kita selalu tersambung. Namun disetiap kata yang keluar dariku kamu hanya diam berfikir namun tak mengutarakan inginmu. lambat laun fikiran itu muncul dengan sendiri, bahwa kamu tidak punya kata yang cukup pantas untuk menolak sebuah pertemuan. Dan akhirnya diam adalah bahasa paling indah untuk membuatku membubu dan kebingungan. pada akhirnya kata dewasa seolah menjadi kata kunci bahwa memang semua ini telah menjadi keinginan sepihak. aku ingin ini untuk mendapatkan itu. Dan kamu tak membuka dan menutup jalan. Andai suatu saat ini terbaca, maka inilah mengapa aku membatalkan sebuah pertemuan. Dan aku hanya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, dari sekian banyak kata yang keluar berharap satu kalimat dapat kamu pahami.

You Might Also Like

0 komentar