Hilang


setiap hari sangat berat kurasakan 
hatiku terkoyak pada sebuah keyakinan yang membimbangkan 
ia menguras fikiran 
dibuatnya kakiku kaku, aku meronta-ronta untuk melanjutkan sisa perjalanan ini 
pada semilir angin sang penyejuk jiwa dan penentram hati 
dapatkah aku bercerita padamu 
bahwa hatiku tenngah dibuat gelisah olehnya 
Pria yang sedang duduk di bangku pojok disana 
kini hatinya telah berubah menjadi dingin 
ia tak lagi dapat menyapaku
ia menutup matanya untuk melihatku 
serapat mungkin ia menutup telinga untuk tak mendengar tentangku 
kulihat dirinya semakin jauh 
perlahan-lahan ia semakin tak terlihat 
ingin ku langkahkan kakiku hendak mencarinya
biarkan saja aku egois untuk memilih surga bersamanya 
namun seketika mulutuku bertutur 
hatiku tak membimbingku ke arah itu.

You Might Also Like

0 komentar