dalamnya lautan bisa diukur, isi hatimu siapa yang mengerti



Siapa yang perduli dengan apa yang terjadi pada hidup orang lain. hanya ketika aku berbicara “aku sakit” mereka akan mengerti.  
Ada yang mengatakan bahwa jika kita berpikir bahwa manusia berempati pada manusia yang lain hanya ada dalam pikiran, dalam kenyataanya manusia itu serakah dan tidak pernah puas. bagaiamana ia akan perduli terhadap apa yang sesamanya rasakan sementara ia hanya berfikir. Bagaiamana cara mendapatkan keinginan yang tak ada habisnya. walau begitu, aku bersyukur terlahir sebagai seorang insan manusia. Aku merasakan bagaiamana rasanya dicintai, dibutuhkan, diperdulikan, bahkan di abaikan sekalipun. 
Seringkali aku berfikir bahwa paling tidak diusiaku yang masih sanggup berpijak diatas dunia ini ada satu orang yang bisa kupercaya. ada satu orang yang bisa kujadikan tempat bersandar ketika aku merasakan lelahnya berlari sepnajang hari karena mengejar waktu yang sangat cepat berlalu, agar  tidak menelanku.  Tapi setiap aku bertemu seseorang, mereka hanya menjadikanku stasiun tempat transit untuk menlajutkan perjalanan ke rute selanjutnya. aku mengenal mereka, berbincang, akrab, dekat, lalu menjauh, dan meninggalkan. 
Mereka pergi tanpa aku bisa mempertahankan mereka. Namun aku tetap menjadi orang berbahagia karena mereka tetap menjadi tamu terhormat bagiku. kedatangan mereka banyak memberikan pengalaman dan pengajaran. Andai saat ini aku belum mampu berkeliling dunia untuk mempelajari isi dunia maka dari mereka yang datang dan pergi sudah cukup memberiku bekal untuk terus sampai pada puncak yang ingin daki. Mereka bagai energi bagiku untuk terus berjalan. aku yakin tidak ada satupun orang yang menyukai pekerjaan yang tidak memberikan keuntungan. maka dalam hal ini akan kusimpulkan bahwa tidak ada yang dirugikan dalam hal pertemuan dan perpisahan ini. Pertemuan dan perpisahan adalah pembelajaran informal. dimana aku tak perlu duduk berjam jam dibangku sekolah untuk mendapatkan pengetahuan tentang pertemuan perpisahan. 
Siapa yang mengerti hatiku terluka ketika aku ditinggalakan, dan siapa pula yang perduli jantungku berdetak bahagia ketika kedatangan seorang tamu. aku yakin mereka hanya menyimpulkan apa yang mereka lihat. 
Maka, aku tidak perlu mengatakan bahwa hatiku sakit bahkan airmataku mengalir ketika melihat mereka pergi meninggalkanku. Cukup hatiku yang merasakanya.

You Might Also Like

0 komentar