Perlukah aku merubah rute?

Dari sekian banyak cuil cerita. Satu cerita yang membuat keingintahuanku melonjak tinggi. Tentang, Mengapa tuhan yang kucintai memisahkan aku dari orang yang aku sayangi. aku memiliki rute yang berbeda denganya. Hanya kebetulan pertemuanku denganya karena tempat transit yang sama. Kami bertemu, berkenalan, lalu kami bersama. Hanya lokasi transit itu sangat indah dan gemerlapnya pemandangan disana, kami istirahat lalu menikmatinya secara bersama. Hingga kami melupakan tujuan kami singgah ditempat itu. Lambat laun waktu berjalan tanpa jeda. Kami terhanyut dalam keindahan. Siang malam selalu menjadi indah dan romantis. Hujan, gerimis, mendung, matahari terik, senja. Menjadi mimpi indah bagi kami. Hingga tuhan menegurku "Ini bukan tujuan akhirmu, rutemu masih panjang. Jangan berhenti disini" terlintas bisikan ditelingaku. perlahan lahan kesadaranku ada. Bahwa  ini lokasi transit bukan tujuan akhir. Tapi aku selalu berkata "biarkan dulu seperti ini, kebahagiaan ini terlalu indah untuk dihentikan". Sampai pada noktah. tuhan benar benar memisahkan kami. bukanya aku tidak sedih dengan adanya perpisahan. Bukan pula aku menyalahkan takdirku yang berbeda rute denganya. Hanya karena aku belum siap dengan apa yg datang menemuiku dan pergi meninggalkanku. Aku menjadi demikian ini.

You Might Also Like

0 komentar