lumbung apatis #2



    Tiga tahun lamanya saya menjadi mahasiswa di Kota pelajar ini, saya berniat untuk lebih mengenali organisasi perkumpulan daerah milik saya. Selama ini, saya mendengar banyak mitos dan mistis yang berada dalam sekertariatan organisasi tersebut, membuat saya menjadi semakin penasaran akan kebenaranya. Akhirnya dengan beberapa alasan  saya datang ke sekertariatan organisasi untuk sekedar tegur sapa dengan teman teman lama. Lama berbincang dengan seorang senior, ia menceritakan akan diadakan Mubes IKPM. Mungkin dengan ikut berpartisipasi menjadi panitia Mubes ini merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk masuk kedalam lingkaran mereka, bagus juga untuk lebih mengenal organisasi ini. akhirnya saya secara suka rela menerima diri ketika ditunjuk menjadi panitia dalam pelaksanaan mubes ini. 
selama menjadi panitia persiapan Mubes, saya mulai mengenal karakter mereka yang menjadi patner kerjaku,. satu bulan lamanya aku berada dalam lingkungan itu, dari hari kehari aku melihat tampak sikap apatis dari mereka. Well, awal awal aku senang bisa bekerjasama dengan teman teman yang sedaerah  yang berada dirantauan ini. Tetapi, semakin hari terlihat panitia mulai hilang satu persatu. sekalipun mereka berangkat kadang ada bisanya hanya hanya memberikan usulan ini dan itu tetapi tidak memberikan kontribusi setidaknya membantu. bukan hanya bisa menyuruh ini dan itu. ia ingin melihat acara Mubes ini menjadi acara besar karena berhubung sudah dipersiapkan selama satu bulan lamanya. dan selama persiapan yang bekerja hanya itu itu terus orang orangnya, bagaimana mungkin bisa direalisasikan sesuai harapan. permasalahan lain yang dihadapi oleh beberapa panitia yang terbilang aktif dari acara mubes ini adalah mereka tinggal secara berjauhan termasuk saya sendiri. lalu mereka yang berada di posisi dekat, ada yang hanya datang sebentar lalu pergi lagi, ada pula yang hanya datang lihat lihat lalu pergi kemudian. sering membuatku merasa kecewa  dengan sikap mereka yang demikian. organisasi besar ini adalah milik bersama, daripada hanya diam atau tidak memiliki kegiatan yang bermanfaat selain hanya bisa mengundang keributan mengapa tidak membantu. aku kira ini adalah hal yang lumrah dalam berorganisasi namanya saja bersifat suka rela. 
merasa kesal, kadang,  mereka  lebih bersemangat terhadap hal hal yang kurang membawa manfaat daripada yang sebaliknya, fine, ini adalah uruusan mereka tetapi kita ketahui nyawa dari sebuah organisasi itu ada ditangan mereka. berorganiasi bukan untuk mencari kehidupan di orgnasisasi itu, justru kita yang harus menghidupkannya.   Pada saat rapat persiapan Mubes, yang hadir hanya segelintir orang dan orangnya hanya itu itu saja. beda cerita, ketika   ngumpul ngumpul bareng, entah darimana mereka datang hingga sekertariatan menjadi ramai. 
Pernah ada seseorang bagian dari internal organisasi ini mengatakan bahwa setiap orang yang tinggal di sekertariatan ini tidak mudah untuk menyelesaikan kuliahnya (skripsi),  mereka telah terlena oleh kebiasaan kebiasaan kumpul kumpul sambil ngopi. Aku kira mitos ini ada benarnya, karena memang faktanya memang demikian, banyak diantara mereka yang sudah angkatan tua tetapi belum juga lulus kuliah, Organisasi ini didominasi oleh cowok, pada tahun 2015 lalu banyak cewek yang menjadi pengurus, tetapi kebanyakan diantara mereka sudah pada lulus kuliah dan kembali kedaerah asal mereka masing masing.
beberapa orang memang yang tidak bersikap demikian justru malah lebih menyibukan diri dengan aktivitas mereka masing masing dan menjauhkan diri dari aktivitas kumpul kumpul tersebut, sepintas aku mengamati obrolan mereka yang kadang ngalur ngidur membahas hal hal yang tidak jelas menurutku. Tidak jarang obrolan obrolan mereka berisi tentang hal hal yang tidak bermanfaat. Mereka lebih senang menghabiskan waktu untuk hal hal yang tiada guna, kadang dengan inisitif sendiri untuk membuat acara acara sederhana agar suasana tidak terlalu garing setiap kali kami (aku bersama teman teman cewekku) datang kesana  untuk berkunjung. Setidaknya setiap weekend yang aku habiskan disana bermanfaat walau hanya minim manfaat.
Organisasi ini telah lama vakum dari kegiatan, kurasa namanya memang besar karena lingkupnya pun daerah tetapi apalah arti sebuah organisasi yang besar tanpa kaki, apa yang bisa dibanggakan dari organisasi yang pincang. pincangnya organisasi ini bukan karena kesalahan dari nama atau keberadaan organisasinya, namun factor pengelola organisasinya. Organisasi ini adalah organisasi yang telah lama berhenti mendapat sokongan dana dari pemerintah daerah. Mungkin itu bisa dijadikan salah satu alasan mengapa prokernya tidak pernah berjalan.

You Might Also Like

0 komentar