Dear-dairy.....
Aku adalah orang yang torobesi akan karier, sejak duduk
dibangku SMA aku sudah memimpikan diriku untuk menjadi wanita karier, aku
berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk diriku dan memberikan yang terbaik
untuk orang lain. Selain itu aku ingin hidupku berguna bagi orang lain paling
tidak membuat orang lain bisa sekedar tersenyum. Karena kusadari menjalani
hidup didunia fana ini tak semudah ketika mulut berbicara ini itu. Bahwasanya
“sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain (HR.
Muslim)”.
Tik....tik.....tik....
air matanya mengalir kepipi membasahi kertas dairynya. Setelah lulus SMA
kirana tidak menginginkan dirinya untuk melanjutkan ketingkat perguruan tinggi,
sadar akan rendahnya ekonomi keluarga maka ia memutuskan untuk bekerja,
sayangnya ketika ke-2 orang tuanya tahu, mereka tidak mengizinkannya.
“besar harapan ayah dan ibu terhadapmu nak, harap untuk
tetap melanjutkan sekolahmu”
“aku ingin membantu ibu dan ayah cari uang yang banyak dan
biarlah adiku yang bersekolah bu’. Jangan sampai ibu dan ayah meletak harapan
pada orang yang tidak memiliki harapan” meyakinkan ibunya
“ibu percaya padamu nak” (mengelus lembut kepala kirana)
Senin
depan awal pembukaan pendaftaran universitas negeri, kirana memilih universitas
terbaik.
1 minggu kemudian
“bismillah....” sambil menarik
nafas perlahan-lahan kirana memasukan no. Peserta dan tanggal lahirnya untuk melihat
hasil pengumuman.
“maaf anda belum beruntung” terlihat jelas raut wajahnya
yang kecewa. Tapi kirana Tidak mau mengambil pusing atas semua itu, kirana
cepat-cepat mencari universitas swasta yang jelasnya tidak kalah kualitasnya
dengan universitas negeri lainnya, ia kemudian diterima dijurusan akuntansi
Kirana
telah memulai dunia barunya dikampus universitas muhammadiyah yogyakarta, dia
berusaha menjadi orang yanng berperan aktif dalam maupun luar kampus ia
mengikuti seleksi-seleksi dibeberapa organisasi minat bakat, jelas fungsinya
untuk mengahsah softskill dibidang
berorganisasi dan menambah pengalaman berorganiasi tentunya. ada yang
mengatakan “kalau IPK hanya akan mengantarkanmu sampai pada meja administrasi
sebaliknya pengalaman berorganisasilah sebagai penentu bergabung tidaknya
seseorang dalam perusahaan tersebut”. kesuksesan seseorang itu berawal dari
keberanian mencoba bukan hanya bermodal bicara.
Tak tangung-tanggung ia ikut
bisnis kecil-kecilan milik temanya dan ia juga mengajar TPA untuk
anak-anak tingkat SD. Masuk semester dua mulai terlihat sidikit demi sedikit
bakatnya, sesuai dengan hobinya yang suka menulis, dan karena keuletan dalam
menjalankan tugas-tugas sebagai jurnalis, merasa bahwa tulisanya bagus dan
layak publish suatu hari kirana iseng-iseng untuk menulis berita tentang
kenaikan harga BBM yang saat ini membuat mahasiswa gempar melakukan
aksi Demo dimana-mana tak ketinggalan dengan mahasiswa UMY. Kirana mempostnya
disebuah program tv yakni Net TV (Citizen Jurnalism) yang kebetulan
waktu itu sempat ia ikuti seminarnya dan itu memberikan peluang besar bagi
kirana karena dari sana ia mengetahui betapa mudahnya mendapatkan uang hanya
dengan mengirim berita yang disertai dengan video. Ia sudah bisa menghasilkan
uang. Bernjak disemster 3 tulisan-tulisanya kirana menjadi langganan dari APA
KABAR INDONESIA. Sedikit demi sedikit ia belajar mandiri.
Pada kenaikan semester 4
tiba-tiba hal buruk menimpa keluarga kirana yang membuat kuliahnya terhenti
ditengah jalan. Ayahnya masuk rumah sakit karena penyakitnya yang semakin
parah, penghasilan ibunya cukup hanya untuk makan sehari-hari, sedang sang ayah
masih membutuhkan biaya yang cukup besar, tidak ada pilihan lain selain cuti
kuliah. Saat ini ia mengandalkan penghasilnya dari mengirim tulisan-tulisan ke
majalah APA KABAR INDONESIA. Namun pengaruh dari harga BBM naik semua harga-harga
naik. Membuat tulisanya break untuk
dimuat karena dari pihak perusahaan mengurangi tulisan dari luar dan pada saat
itu hanya tinggal 1 harapan kirana yaitu menunggu upah dari hasilnya mengajar
ank-anak TPA paling tidak, cukup untuk biaya makanya. Kemudian ia mencoba lagi
untuk mengirim tulisanya ke Net Tv lagi dan lagi-lagi tulisanya itu dimuat. Ada
kelonggaran karena untuk 1 berita ia menghasilkan 300 ribu.
“ibu ayah? Sebisa mungkin aku akan berusaha untuk
mendapatkan uang agar ayah bisa menjalani pengobatan dari rumah sakit dan
mebayar tunaggakan sekolah adek”
Termenung
atas semua kejadian yang menimpa keluarganya saat ini kirana menangis, ia
tenggelam dalam air matanya “ya allah aku mengetahui semua ini adalah cara
engkau menguji kesabaran hamba, ya robb jika takdir ini yang engkau ridhai
untuk hamba maka tabahkanlah hamba agar hamba iklas dalam menjalani semuanya”
Keesokan harinya....
Pada saat pulang dari mengajar
TPA kirana melihat poster pengumuman isinya lomba menulis karya ilmiah dan cerpen.
Pada awalnya ia tidak yakin untuk ikut lomba tersebut, karena ikut lomba juga
membutuhkan biaya sedangkan sepeserpun uang ia tak pegang. Tapi pada akhirnya
seorang teman yang berbaik hati untuk meminjamkan uang sebesar 50 ribu untuk 2
lomba dan akhirnya Dengan niat bismillah dari hati dan juga Ia percaya bahwa
“Man saara ala darbi washala (siapa yang berjalan dijalanya maka ia akan sampai
pada tujuanya)”
Setelah menyerahkan semua
identitas dan naskah yang akan dilombakan ia menunggu detik-detik pengumuman
hasil dari lomba tersebut apa lagi setelah mengetahui juara 1 untk pemenang
lomba karya ilmiah tersebut mendapat uang sebesar 2 juta, rupiah dan lomba
cerpen juara 1 akan mendapatkan uang sebesar 7 ribu rupiah. Tiba dipuncak
penantian akhirnya hasil pengumuman itupun keluar dan inilah saatnya mengatakan
“Man shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung)”. Kirana bersujud
akan rasa bersyukurnya tidak disangka-sangka ternyata inilah rencana tuhan
untuknya tidak berhasil dibangku kuliah tapi beruntung dalam menjual
karya-karyanya. memenangkan lomba tersebut ia menangis terharu ia bisa bernafas
lega karena sudah punya uang pegangan untuk biaya rumah sakit dan biaya adiknya
sekolah.
Atas kemenangan tersebut ia
menulis sebuah cerpen tentang perjalananya menuju panggung kemenangan,
dipostnya net tv dan mendapat respon baik sehingga bisa dipublishkan. Nama
kirana yang sudah tak asing lagi bagi net tv sehingga saat dia memasukan surat
lamaran kerja kekantor tersebut “manjadda wajadda (siapa yang yang bersungguh-sungguh
akan berhasil)” dia diterima dan mnegikuti masa percobaan selama 3 bulan.
TAMAT
0 komentar